Kehangatan keluarga merupakan dambaan semua insan. Kami menghabiskan waktu bersama menjalani hari-hari penuh berkah di bulan nan suci ini. Sungguh beruntung saya bisa memiliki mereka. Alhamdulillaah wasysyukru lillaah. Terima kasih, duhai Tuhanku!
Walaupun cuaca mendung dan angin bertiup pertanda hujan sedang bergegas ke sini, semangat saya belajar di WAG tetap membara. Siang ini Bu Kanjeng membagikan flyer kegiatan di WAG belajar menulis bersama PGRI.
Ternyata beliau yang akan memandu acara pada pertemuan ketiga belas hari ini. Bu Kanjeng, seorang guru penulis, sang motivator dan sumber inspirasi banyak guru di Indonesia. Beliau bertugas sebagai moderator dalam perkuliahan siang ini.
Materi tentang kiat menulis cerita fiksi akan dipaparkan oleh narasumber bernama Sudomo, S. Pt. Beliau seorang guru IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Beliau kelahiran Sukoharjo pada tanggal 27 Maret 1975.
Berdasarkan biodata yang dibagikan oleh Bu Kanjeng, saya melihat begitu banyak karya dan prestasi yang dimiliki oleh pak Sudomo. Sungguh pantas jika beliau didaulat sebagai narasumber di kelas ini. Kami selaku peserta harus banyak belajar dan mengorek informasi tentang dunia kepenulisan kepada beliau.
Setelah menunggu beberapa menit, pak Sudomo segera menyapa peserta dan memperkenalkan diri melalui VN. Setelah itu, beliau menceritakan tentang asal mula ketertarikannya menulis cerita fiksi. Ternyata beliau bisa piawai dalam melahirkan banyak karya tulisan berbentuk fiksi itu belajarnya secara otodidak loh.
Pak Sudomo mulai belajar menulis cerita fiksi sejak tahun 2011. Beliau bergabung dalam sebuah komunitas penulis fiksi. Mereka saling sharing dan berkolaborasi membuat tantangan menulis fiksi. Lama kelamaan beliau ketagihan dan terus berkarya menulis fiksi. Hingga akhirnya buku solo perdana beliau berjudul "Cermin", yakni sekumpulan cerita kilat (terdiri atas 123 kata) dengan tema tentang Ibu.
Lalu pada tahun 2017, beliau mulai menekuni tulisan berbentuk cerita pendek. Beliau mencoba sebuah tantangan baru dalam menulis cerpen secara duet dengan seorang cerpenis. Mereka berdua mengumpulkan karya cerpen sampai akhirnya berhasil menerbitkan buku. Buku tersebut merupakan buku kumpulan cerpen pertama beliau dan diterbitkan oleh Media Kita.
Di tahun 2018, beliau mulai merambah ke dunia cerita anak. Beliau saat itu menerbitkan sebuah buku cerita anak yang berhasil diterbitkan oleh Penerbit mayor, pemirsa! Buku cerita anak tentang nilai-nilai antikorupsi tersebut diterbitkan oleh Penerbit MNC Grup Gramedia. Wow!!!
Berikutnya beliau memaparkan mengenai seluk-beluk cerita fiksi.
1. Beliau memberikan pencerahan tentang pentingnya belajar menulis cerita fiksi bagi seluruh guru di Indonesia. Mengapa ini penting padahal kan ada guru Bahasa Indonesia yang lebih berkompeten mengajarkannya. Berikut alasan utamanya menurut pak Sudomo.
2. Para peserta diarahkan pada kriteria atau persyaratan yang harus dimiliki agar bisa menulis cerita fiksi.
3. Ada beberapa jenis cerita fiksi yang dapat dipelajari. Dengan adanya pengetahuan mengenai hal ini akan membantu guru untuk menentukan passionnya dalam menulis fiksi. Berikut pembagian kelompok cerita fiksi lengkap dengan ciri-cirinya masing-masing.
Dari tujuh jenis cerita fiksi, para peserta boleh mencoba dan belajar membuat satu demi satu. Teruslah berlatih sampai kita menemukan bahwa tulisan yang telah dihasilkan berada pada salah satu jenis cerita fiksi tersebut. Selamat mencoba, pemirsa!
4. Unsur-unsur yang membentuk dan membangun sebuah cerita fiksi. Secar umum unsur-unsur tersebut dapat dipelajari berdasarkan gambar berikut.
a. Tema, merupakan ide pokok cerita. Tips: pilihlah tema yang dekat dengan diri kita, bahannya mudah diperoleh, dan ruang lingkupnya spesifik.
b. Premis, yaitu ringkasan cerita dalam satu kalimat yang terdiri dari karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi. Semua unsur oremis dikemas dalam sebuah kalimat yang utuh. Inilah yang menjadi dasar untuk dikembangkan menjadi sebuah cerita.
c. Plot atau alur, merupakan rangkaian kejadian atau peristiwa-peristiwa yang ada dalam cerita.
d. Penokohan, yaitu penjelasan secara detail mengenai karakter dalam cerita.
e. Latar atau setting, yakni penggambaran tentang suasana, waktu, maupun tempat terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita.
f. Sudut pandang atau dikenal dengan istilah POV (point of view), yakni bagaimana cara penulis menempatkan dirinya dalam cerita.
Semua kegiatan yang dilakukan itu selalu tergantung dan dimulai dengan niat. Jika niat penulis sudah mantap dan kuat untuk belajar menulis fiksi, maka hal berikutnya yang dilakukan adalah membaca.
Bahan bacaan yang paling utama yaitu karya-karya fiksi orang lain (penulis ternama). Lalu tentukan ide (tema dan premis) dan genre yang sesuai dengan passion kita (anak-anak, remaja, dewasa, dsb). Kemudian buatlah outline dan kembangkan menjadi sebuah tulisan yang utuh. Lanjutkan dengan swasunting (revisi dan edit) dan terakhir publikasikan cerita kita.
Saya menyimak dengan seksama penjelasan secara rinci mengenai langkah-langkah menulis sebuah cerita fiksi. Secara garis besar saya menyimpulkan bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin dilakukan sepanjang ada niat dan tekad yang kuat untuk belajar. Termasuk dalam belajar menulis cerita fiksi.
Tantangan ini saya terima dan insyaallah akan saya kirimkan ke narasumber. Doakan yah, pemirsa!
Waktu Pertemuan: Senin, 03 Mei 2021
Resume ke: 13
Tema: Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber: Sudomo, S. Pt.
Gelombang: 18
Woowww ... super duper keren pembukanya π resumenya pun oke
BalasHapusTerima kasih, Bu! Kita sama-sama belajar.
HapusMantul dan menarik sekali resumenya bu. Luar biasa.
BalasHapusTerima kasih, Bu! Tulisan ibu juga kereen loh.
HapusOke punya resumenya, lanjutkanππ
BalasHapusSiap, Bu ketua!
HapusSelamat mengikuti tantangannya. Yakin pasti bisa! Semangat terus yah
BalasHapusTerima kasih sudah disupport, Bu Aam cantika! Doakan saya yah...
BalasHapuskeren bu.. suka dengan gaya bercerita ny ibu dlm buat resume ππ
BalasHapusTerima kasih apresiasinya, Bu. Kita sama-sama belajar.
HapusSelalu cepat, selalu lengkap, selalu rapi, selalu enak di baca
BalasHapusAlhamdulillaah! Terima kasih, Ms. Ncus! Saya masih harus terus belajar.
HapusResumenya lengkap,materix mudah dipahami
BalasHapusAlhamdulillaah, terima kasih Bu!
BalasHapusMantab.... Semoga sukses menjadi seorang penulis
BalasHapusAamiin... Terima kasih sudah didoakan, Bu! Doa yang sama juga buat Ibu Hermi.
HapusJempol untuk resumenya. Sll semangat ya.
BalasHapusAlhamdulillaah, terima kasih jempolnya, Bu! Semoga kita menggapai mahkota penulis. Aamiin...
BalasHapusTerima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan baik
BalasHapus