Setelah sholat Magrib, saya mengajari anak-anak membaca kitab suci Al-Qur'an sampai masuk waktu Isya. Rencananya, bakda sholat Isya saya akan segera tidur sebab mata sudah teramat berat menahan kantuk sejak tadi.
Seperti biasanya, sebelum beranjak ke tempat tidur, saya membuka buku agenda untuk melihat jadwal kegiatan. Eh, ternyata malam ini ada materi yang akan disampaikan di kelas WAG belajar menulis. Pemateri yang akan tampil yaitu Wijaya Kusumah, M. Pd. Beliau akrab disapa dengan sebutan Omjay. Beliau sang guru blogger inspiratif bagi seluruh guru di Indonesia.
Seketika rasa ngantuk saya hilang. Saya merasa bersemangat untuk mengikuti materi yang akan beliau paparkan kepada seluruh peserta. Apalagi judul materinya sangat menarik bagi penulis pemula seperti saya. Materi "Ide Menulis Bagi Guru" kusimak dan kuperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Seketika rasa ngantuk saya hilang. Saya merasa bersemangat untuk mengikuti materi yang akan beliau paparkan kepada seluruh peserta. Apalagi judul materinya sangat menarik bagi penulis pemula seperti saya. Materi "Ide Menulis Bagi Guru" kusimak dan kuperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Moderator yang bertugas mendampingi Omjay malam ini yaitu Mr. Bams. Sebelum mempersilakan Omjay untuk memaparkan materi, Mr Bams menyampaikan empat hal penting yang harus diperhatikan oleh seluruh peserta.
1. Aktivitas harian peserta WAG belajar menulis gelombang 18. Tujuannya agar peserta tidak kebingungan mengenai alur kegiatan belajar menulis ini.
2. Link yang bisa digunakan peserta untuk mengumpulkan tugas resume.
3. Lima hal penting yang harus dicantumkan oleh peserta dalam setiap resume yang dibuat di blog masing-masing. Kelima hal tersebut yaitu hari dan tanggal berlangsungnya materi, resume ke berapa, apa tema materinya, siapa pematerinya, dan gelombang ke berapa.
4. Link yang bisa dibuka untuk mengecek tugas resume yang telah dikumpulkan oleh peserta.
Selanjutnya, Mr. Bams membagi pertemuan ini menjadi 2 sesi, yakni pemaparan materi dan tanya jawab. Setelah dipersilakan oleh moderator, Omjay mulai menyapa para peserta dan mendoakan kita semua agar tetap sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta. (Terima kasih doanya, Omjay!)
Menurut Omjay, ide menulis bagi guru itu tersebar di mana-mana. Bahkan ide menulis itu sebenarnya sudah ada di dalam kehidupan semua orang. Sayangnya, masih banyak yang tidak menyadari hal tersebut. Ketika seseorang diminta untuk menulis, terkadang dia bingung mau menulis apa. Padahal, jika dia peka terhadap segala sesuatu yang terjadi (yang dirasakan sendiri maupun dialami oleh orang lain), maka dia akan menemukan begitu banyak ide yang bisa dituangkan menjadi sebuah tulisan.
Khusus mengenai aktivitas keseharian kita secara pribadi saja, terdapat banyak hal yang bisa dijadikan ide untuk menulis. Dimulai sejak kita bangun di waktu dinihari sampai saatnya beristirahat di malam hari, dapat dijadikan sebuah tulisan. Tentunya kejadian-kejadian tersebut sangat mudah dan lancar dibahasakan karena kita sendiri yang mengalaminya.
Selain bersumber dari pengalaman pribadi, ide menulis juga dapat ditemukan pada diri orang-orang di sekitar. Ada lima contoh yang diutarakan Omjay terkait sumber inspirasi penulis dalam berkarya.
1. Kepala Sekolah
Setiap guru pasti memiliki atasan di satuan pendidikan tempat tugasnya.Kepribadian dan gaya kepemimpinan kepala sekolah dapat dijadikan tokoh utama dalam sebuah tulisan. Terutama jika kepala sekolah terebut memiliki keunikan dalam mengelola sumber daya di sekolahnya, menjadi teladan, dan bisa jadi menjadi sumber inspirasi bagi kepala sekolah yang lain.
2. Rekan Kerja
Dari sekian banyak rekan kerja di sekolah (guru maupun tenaga kependidikan), biasanya ada satu figur yang menjadi panutan banyak orang. Sosok orang tersebut bisa digambarkan dalam sebuah tulisan yang apik. Tujuannya bukan untuk mengelu-elukan atau memuji kondisi seseorang secara fisik, namun diutamakan pada kondisi mental, kinerja, kompetensi sosial dan spiritualnya.
3. Peserta Didik
Beragam karakter yang ditemukan pada seluruh siswa yang dibina juga bisa menjadi ide menulis bagi guru. Adanya perbedaaan dari segi penyerapan informasi, latar belakang ekonomi dan sosial, kemampuan berinteraksi dengan warga sekolah merupakan sekumpulan topik yang layak untuk dibahas. Dapat dipastikan bahwa dalam setiap rombongan belajar ada karakter yang menarik untuk diulas dan diperhatikan. Keunikan jiwa dan kepribadian siswa, terutama dalam proses pembelajaran, juga dapat dijadikan sumber pelajaran hidup bagi banyak orang.
4. Tetangga
Tidak ada satupun guru yang tidak memiliki tetangga. Kehidupan sosial di lingkungan masyarakat juga memiliki daya tarik untuk diceritakan dalam bentuk tulisan. Bagaimana seorang guru menjalin komunikasi dan kerjasama dengan tetangga, bagaimana sikap masyarakat terhadap kebijakan pemerintah setempat, bagaimana kisah hidup sebuah keluarga dalam menjaga keberlangsungan hidupnya, dan masih banyak tema lain yang bisa dijabarkan dengan menulis.
5. Keluarga
Peran dan kondisi kehidupan seorang guru di lingkungan keluarganya masing-masing tentu saja berbeda-beda. Cara pandang masing-masing anggota keluarga terhadap orang lain juga terkadang tak sejalan. Hal ini juga bisa dijadikan sumber inspirasi bagi seorang penulis pemula. Untuk menghindari munculnya rasa tidak enak di hati ataupun ketersinggungan antar keluarga, sebaiknya yang diangkat dalam tulisan adalah sesuatu yang baik-baik saja. Adapun kekurangan mereka jangan sampai terungkap dalam tulisan kita.
Pada sesi tanya jawab, ada 18 peserta yang mengajukan pertanyaan dan dijawab dengan lugas oleh Omjay. Salah satu pertanyaan yang mewakili kondisi saya diajukan oleh Dewi Elfia dari Padang.
"Bagaimana meyakinkan diri dan menjadi percaya diri bahwa tulisan kita layak dibaca oleh publik?"
Omjay mengatakan bahwa PD itu sebenarnya bukanlah sesuatu yang otomatis dimiliki oleh penulis. Hampir semua penulis hebat berawal dari proses belajar menulis dari dasar. Tidak ada penulis yang secara tiba-tiba langsung menjadi penulis hebat. Jika pada mulanya tulisan kita sepi pembaca atau kurang menarik, maka itu adalah hal yang biasa. Tidak usah bersedih ataupun berputus asa! Teruslah menulis, menulislah dan selalu menulis! Sebuah tulisan yang menarik adalah hasil dari latihan menulis yang terus menerus dilakukan.
Adapun kiat yang biasa Omjay lakukan untuk memunculkan kepekaannya dalam menulis adalah dengan menggunakan panca indera. Biasanya ide menulis dipicu dengan memperhatikan foto, video atau sebuah gambar sehingga sesuatu yang kelihatannya biasa-biasa saja dapat melahirkan sebuah tulisan yang menarik.
Malam ini Omjay menantang peserta dengan membagikan sebuah gambar.
Di akhir materi, Omjay berpesan kepada seluruh penulis pemula di WAG agar tetap menjaga semangat dalam menemukan ide tulisan. Beliau mengatakan bahwa setiap tulisan itu akan menemukan pembacanya, maka menulislah dengan hati yang tulus, ikhlas, hanya mengharapkan Ridha dan berkah dari Tuhan Semesta Alam. Teruslah menulis setiap hari dan buktikan keajaibannya!
Waktu pertemuan: Rabu, 07 April 2021
Resume ke: 2
Tema: Ide Menulis Bagi Guru
Narasumber: Wijaya Kusumah, M. Pd.
Gelombang: 18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar