Hari ini tanggal 21 April 2021 bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Dengan semangat juang dan pengorbanan RA. Kartini, saya bertekad untuk menjadi salah satu perempuan Indonesia yang akan mengharumkan nama bangsa dengan karya. Salah satunya dengan menerbitkan buku-buku yang akan memberi manfaat kepada sebanyak-banyaknya orang. Aamiin... (Mohon doa dan dukungannya, pemirsa!)
Hari ini kelas belajar menulis bersama PGRI kembali digelar. Yang bertindak sebagi moderator yaitu Ditta Widya Utami dan narasumbernya adalah Thamrin Dahlan, SKM., M. Si.
Di awal perkuliahan, Bu Ditta menyapa dan mendoakan peserta agar tetap semangat menjalankan aktivitas di bulan nan mulia, bulan Ramadhan 1442 Hijriyah. Selanjutnya, beliau membagikan daftar riwayat hidup narasumber atau biasa disebut Curriculum Vitae (CV).
Narasumber yang akan menyampaikan materi siang ini adalah H. Thamrin Dahlan, SKM, M. Si. Beliau kelahiran Tempino Jambi pada tanggal 7 Juli 1952. Beliau seorang purnawirawan POLRI yang sekarang aktif sebagai dosen, penulis, sekaligus pendiri Penerbit YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan).
Pak Haji (panggilan akrab pak Thamrin Dahlan) sekarang menetap di Jakarta Timur. Beliau mulai menekuni dunia kepenulisan sejak tahun 2010. Di usianya yang tak lagi muda, beliau berhasil melahirkan 37 judul buku. Selain itu, beliau juga aktif menulis di Kompasiana. (Wow, sangat menginspirasi dan mengesankan, pemirsa!).
Dalam rangka membantu para penulis, pak Haji memberikan layanan menerbitkan buku ber-ISBN tanpa biaya alias gratis loh! Prosedur yang harus dijalani juga sangat sederhana. Hanya dalam kurun waktu 14 hari saja, naskah buku sudah bisa diterbitkan. Hingga sekarang, YPTD telah menerbitkan 210 judul buku. Wow...wow...!!! Jika ingin bergabung atau mengirimkan tulisan ke YPTD, silakan hubungi pak Haji di alamat berikut:
Menurut pak Haji, ada 3 program yang sedang digalakkan oleh YPTD untuk membantu penulis, terutama penulis pemula.
1. Menerbitkan buku penulis yang sudah memiliki naskahnya sendiri.
2. Menerbitkan buku hasil postingan penulis secara aktif di website YPTD terbitkanbukugratis.id sampai berjumlah 40 tulisan.
3. Menerbitkan buku ontologi berupa kumpulan tulisan yang diposting dalam waktu sebulan.
Buku merupakan mahkota penulis dan muara sebuah tulisan. Demikian kalimat pertama yang begitu menyentuh hati saya. Ibarat orang yang sedang merasakan dahaga, kalimat tersebut memberikan setetes harapan agar saya menuntaskan naskah melalui tugas resume ini.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pada dasarnya setiap orang telah memiliki bukunya masing-masing. Sejak belajar di Sekolah Dasar sampai pada tingkat pendidikan yang paling tinggi. Hanya dua hal yang membedakannya yakni bentuk tulisan dan penulisnya saja.
Ketika masih di tingkat SD, buku kita bernama raport dan ditulis oleh Bapak/Ibu guru. Lalu di tingkat SMP dan SMA/SMK, kita diberi tugas membuat karya tulis berbentuk makalah, secar pribadi maupun kelompok. Jika dikumpulkan, makalah-makalah tersebut bisa menjadi sebuah buku. Pada tingkat perguruan tinggi, kita diharuskan menulis laporan hasil penelitian (Diploma) dan karya tulis berbentuk skripsi (S1), tesis (S2) dan disertasi (S3).
Pada slide materi yang dibagikan, terpampang jelas kalimat motivasi dari pak Haji kepada peserta bahwa semua orang bisa menulis. Jika seseorang bisa berbicara, berarti secara otomatis dia bisa menulis. Hanya saja masih banyak orang yang tidak menyadari hal ini. Pada dasarnya, menulis merupakan aktivitas memindahkan kalimat yang terucap ke dalam bentuk tulisan.
Pak Haji memaparkan tentang tiga katgori artikel atau tulisan, yaitu:
1. Deskriptif adalah tulisan yang menggambarkan sesuatu berdasarkan kaidah 5W+1H (What, Where, When, Who, Why + How). Salah satu contohnya yaitu teks berita atau reportase.
2. Eksplanatif merupakan tulisan yang memberi penjelasan dan membahas permasalahan secara mendalam, ilmiah, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya jurnal, skripsi, tesis, disertasi, dan opini.
3. Fiksi yaitu sebuah tulisan yang mengusung asa kebebasan menyalurkan inspirasi dan imajinasi sebagai bagian dari dunia seni. Contohnya puisi, novel, cerpen, dan lain-lain.
Selanjutnya, para peserta diberikan tips atau cara mudah menulis sekali duduk jadi. Ada enam hal yang dapat dilakukan oleh seorang penulis agar tulisannya lancar.
1. Jangan tinggalkan tulisan.
2. Hiraukan kesalahan ketik.
3. Tinggalkan sejenak sebuah paragraf jika mengalami blank atau kehabisan ide. Pindah ke paragraf berikutnya.
4. Baca berulang-ulang pada proses editing.
5. Cukup tulis 5 paragraf saja (bagi pemula).
6. Segera posting tulisan di media sosial.
Begitu banyak hal yang ingin saya tuliskan berdasarkan materi yang disampaikan hari ini. Namun, karena dibatasi oleh waktu (saat ini Waktu Sholat Asar di Indonesia Bagian Tengah sudah masuk) sehingga saya cukupkan saja sampai di sini.
Pada sesi tanya jawab, para peserta begitu antusias menanyakan berbagai hal kepada pak Haji. Satu persatu pertanyaan tersebut dijawab dengan sangat jelas. Bahkan, pak Haji menyiapkan hadiah buat buku untuk peserta loh! (Semoga saya salah satu peserta yang beruntung. Aamiin...)
Seorang peserta bernama Laily Safira dari Medan menanyakan hal yang juga ingin saya tanyakan. Ini mengenai prosedur menulis naskah di website YPTD. Apakah ada admin atau bagaimana? Jawabannya sangat jelas dan mendetail.
Tulisan yang diposting di YPTD tidak perlu melalui admin, tetapi langsung tayang saja. Pak Haji yakin bahwa komunitas guru sudah terseleksi alam. Mereka memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas literasi Indonesia. Jadi caranya gampang, penulis hanya melakukan registrasi dan nanti akan mendapatkan akun serta password. Lalu, silakan menulis sesuka hati. Sederhana, bukan?
Materi yang dibagikan telah saya amankan dalam folder khusus di laptop. Jadi sewaktu-waktu bisa saya baca kembali untuk menjadi motivasi dan panduan saya menulis. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Pak Haji yang telah membagi banyak hal kepada kami (peserta). Semoga pak Haji tetap sehat dan menjalani aktivitas keseharian dengan penuh keberkahan dan ridho Allah subhaanahu wa ta'ala. Aamiin...
Waktu Pertemuan: Rabu, 21 April 2021
Resume ke: 8
Tema: Buku Mahkota Penulis, Buku Mutiara Tulisan
Narasumber: Thamrin Dahlan, SKM., M. Si.
Gelombang: 18
Luar biasa pak haji Thamrin
BalasHapusHebat bu resumnya...
BalasHapusbisa cepat lagi ngesharenya...
mantap...sukaa baca resume ibu..👍😊
BalasHapuskeren bu, jadi yang terdepan. resumenya cakeepp ..
BalasHapusMantap resumenya Buk👍
BalasHapusMantap resumenya Buk👍
BalasHapus