Jumat, 12 Maret 2021

MENULIS SEMUDAH BERBICARA

Malam ini aku kembali mengikuti sebuah materi pembelajaran gratis tentang dunia kepenulisan melalui WAG belajar menulis asuhan Omjay. Jujur, aku sangat tertarik pada judul yang ditawarkan kali ini yaitu Belajar Semudah Berbicara Dengan Writer Plus. Ditambah lagi saat ini aku sedang bersemangat untuk memulai langkah awalku di dunia blogger. Aku semakin penasaran dibuatnya.

Materi dimulai dengan salam dan sapaan hangat dari Pak Sucipto selaku moderator. Sebelum memasuki kegiatan inti, Pak Cip (panggilan akrab pak Sucipto) menyampaikan susunan acara dan hal -hal penting yang harus diperhatikan oleh peserta selama materi berlangsung. Tentu tujuan utamanya agar kegiatan malam ini berjalan dengan tertib dan terarah.

Sebagai pembuka, para peserta diajak untuk mengawali kegiatan mulia ini dengan melafalkan Basmalah (bagi umat muslim) dan untuk non-muslim menyesuaikan dengan caranya masing-masing. Setelah itu, pak Cip membagikan biodata pemateri lalu mempersilakannya untuk memulai perkuliahan.

Ibu Sri Melni, S. Kom adalah nama pemateri kami malam ini. Beliau seorang guru TIK sekaligus seorang aktivis di bidang pendidikan. Selain mengajar dan mendidik siswa di SMP Gunung Talang, beliau juga merupakan penggiat literasi di tingkat kabupaten Solok, pemateri handal dan koordinator guru TIK di propinsi Sumatera Barat, serta menjabat sebagai Sekretaris Bidang Kominfo PGRI (wow... kerreeen!)

Bu Sri lalu memperkenalkan sebuah aplikasi yang dapat membantu para penulis Indonesia dalam berkarya. Aplikasi tersebut belum pernah kudengar dan kulihat sebelumnya. Namanya, Writer Plus. Ini merupakan pengetahuan baru dan akan menjadi pengalaman baru bagiku.

Menurut Bu Sri, aplikasi ini berfungsi untuk mengetik kata-kata yang diucapkan oleh seorang pembicara dan secara otomatis akan tersimpan dalam sebuah teks berbentuk tulisan. Aplikasi ini sangat berguna jika seseorang menemukan ide atau gagasan yang akan dituangkan dalam sebuah tulisan di manapun dia berada. Apalagi kalau pada saat itu orang tersebut sedang tidak membawa alat tulis (pulpen dan kertas) maupun laptop, dia sedang malas mengetik, atau bahkan pada saat itu dia sedang beristirahat sambil berbaring. 

Menurutku, aplikasi ini boleh juga disebut sebagai SEPRI atau sekretaris pribadi bagi siapa saja yang menggunakannya. Mengapa? Karena aplikasi ini akan mencatat seluruh ucapan para penggunanya secara keseluruhan. Mengenai apa saja. Tidak ada satu kata pun yang tercecer. Ini sama halnya dengan tugas seorang sekretaris pribadi, kan? 

Namun, ada beberapa hal penting yang wajib diketahui pada saat menggunakan aplikasi ini. 
1. Bahasa yang dapat diidentifikasi oleh aplikasi ini hanyalah bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila setting bahasa yang digunakan di HP berbahasa Inggris, maka aplikasi ini juga akan menggunakan bahasa yang sama. Selain itu, aplikasi ini tidak mengenali suara yang menggunakan bahasa daerah atau bahasa lokal.
2. Jumlah kata yang dapat ditampung sebanyak 700 kata saja. Hal ini sudah aku tanyakan ke pemateri, namun karena waktunya sudah habis, maka langsung dijawab melalui WA pribadi dengan perantaraan Pak Cip sebagai moderator. (Terima kasih, pak Cip!) 
3. Jika teks yang diucapkan sudah banyak, penulis  bisa langsung memidahkannya melalui WhatsApp Web dan disimpan di file laptop atau komputer. 
4. Hanya ada gambar-gambar stiker atau emoji yang tersedia di aplikasi ini. Jika ingin menambahkan gambar, penulis dapat menggunakan mik word untuk mengedit dan menyisipkannya ke dalam teks.
5. Untuk pemakaian tanda baca, penulis harus menonaktifkan mikrofon lalu klik tanda keyboard. Penggunaan tanda baca dan pengaturan huruf dapat dilakukan seperti pada saat mengetik manual. Pada saat mengedit, para penulis tetap harus berkiblat pada PUEBI, yah!

Tanpa menunggu lama, aku langsung mengunduh aplikasi tersebut melalui play store. Setelah itu, akupun mulai bereksperimen. Awalnya, aku ragu mengucapkan kata-kata sebab aku termasuk tipikal orang yang tidak bisa langsung beradaptasi dengan hal-hal baru. Aku harus memahami dulu seluk beluknya, baru mulai beraksi. Tetapi setelah membaca penjelasan dari Bu Sri, ditambah lagi jawaban beliau terhadap beberapa pertanyaan peserta, aku mulai berbicara di Writer Plus. 

Lalu, tadaaa....! Semua ucapanku berubah wujud menjadi sebuah tulisan, pemirsa! It's amazing! Aku merasa senang sekali sebab selama ini terkadang aku merasa kesulitan menuangkan ide yang tiba-tiba muncul tanpa permisi lalu hilang begitu saja hanya karena aku tidak sempat menuliskannya saat itu. Dengan adanya aplikasi ini, aku optimis bisa mengjasilkan karya seperti teman-temanku di WAG belajar menulis. 

Terima kasih, Bu Sri! Aku berhasil menggunakan aplikasi ini berkat titisan ilmu dari Bu Sri, berkat panduan dari moderator, dan tentunya berkat asuhan Omjay di WAG. Sekali lagi, terima kasih kuucapka  kepada semuanya. Semoga apa yang aku dapatkan malam ini bisa kusebarkan ke teman-temanku di Bantaeng Sulawesi Selatan. Aamiin.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANUARI BER-HAB (Part 1)

Tahun 2021 telah meninggalkan semesta. Dia pergi dengan membawa berjuta kenangan dan warna-warni kehidupan.  Kini giliran tahun ...