Sepanjang perjalanan saya dan teman-teman di WAG belajar menulis bersama PGRI gelombang 18, baru kali ini ada perkuliahan di hari Kamis. Biasanya kami menerima materi di hari Senin, Rabu, dan Jumat. Menurut kabar yang disampaikan oleh Omyaj dan Bu Aam, narasumber yang terjadwal di hari Rabu kemarin sedang berhalangan. Dengan demikian jadwal materi diundur ke hari ini (Kamis, 06 Mei 2021).
Narasumber hari ini adalah seorang profesor, pemirsa! Beliau bernama Prof. Richardus Eko Indrajit. Sebelum mempersilakan narasumber, Bu Aam membagikan link CV beliau yakni https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit
Prof Eko kelahiran Jakarta pada tanggal 24 Januari 1969. Beliau merupakan salah satu anggota PB PGRI seperti Omjay. Selain sebagai pendidik, beliau juga seorang penulis. Karya buku dan jurnal yang telah diterbitkan sudah sangat banyak loh, pemirsa! Saking banyaknya, sampai-sampai saya tidak dapat menyebutkannya satu demi satu.
Di awal pemaparan materi, Prof Eko menyatakan bahwa pada dasarnya semua orang memiliki potensi menjadi penulis. Sama halnya dengan potensi yang dimiliki untuk bisa membaca. Dalam perjalanannya kemudian, ada hal penting yang menjadi pembeda antara satu orang dengan yang lain. Hal tersebut adalah keinginan mereka untuk memupuk kemampuan menulisnya.
Pada siang yang sejuk ini, Prof Eko membagikan tips agar modal menulis yang dimiliki semua orang bisa berkembang dan semakin meningkat. Lalu akan dengan mudah menghasilkan karya tulis berbentuk buku maupun jurnal.
1. Temukan ide tulisan.
Ide tulisan bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan pengalaman pribadi ataupun orang lain, keinginan terhadap sesuatu, perasaan yang sedang dirasakan, dan banyak lagi sumber inspirasi lainnya.
2. Tuliskan sesuatu yang dikuasai dan disukai.
Ketika Anda menuliskan hal-hal yang dikuasai dan disukai, maka tentu tulisannya akan mengalir begitu saja. Materinya tidak perlu terlalu dipikirkan dan pembahasannya akan berlanjut terus menerus.
Suasana perkuliahan hari sangat berbeda dengan sebelumnya. Grup WA dibiarkan terbuka begitu saja (tidak terkunci) sebagaimana permintaan narasumber. Menurut saya, Prof Eko ingin berinteraksi langsung dengan peserta selama beliau memberi materi. Ternyata benar, pemirsa! Baru beberapa chat yang dibagikan, beliau sudah menyampaikan pertanyaan ke peserta.
Pertanyaan pertama yang beliau ajukan adalah mengenai tujuan kami selaku peserta dalam mengikuti kelas belajar menulis ini. Satu per satu peserta menjawab pertanyaan tersebut. Saya juga tidak mau ketinggalan. Saya jawab dengan mengirim chat di WAG.
[Saya ingin mewariskan kebaikan kepada generasi berikutnya]
Jawaban saya itu langsung direspon oleh Prof Eko dengan memberikan beberapa pertanyaan. Beliau menanyakan tentang jenis kebaikan apa yang akan saya wariskan. Dari situ saya mulai paham tentang alur berpikir seorang penulis. Prof Eko telah memberikan stimulus yang sangat tepat kepada kami selaku penulis pemula.
Begitu juga dengan jawaban dari teman-teman peserta lainnya. Prof Eko langsung merespon dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan jawaban mereka. Saya senang sekali dengan metode perkuliahan hari ini, pemirsa!
Saya kemudian memberikan kesimpulan terhadap tanya jawab tersebut. Menurut saya, jika seseorang telah menemukan hal yang dikuasai dan disukai, maka langkah selanjutnya adalah mempersempit cakupannya. Hingga kemudian sebuah ide tulisan terpampang dan tergambar dengan jelas dalam benaknya.
Selanjutnya, Prof Eko memberi penawaran menulis bareng bersama para peserta. Istilah kerennya, tandem. Kami berebutan menulis nama di list yang dibuat oleh Bu Aam. Sebenarnya, Prof Eko akan membagikan tips agar dapat menghasilkan sebuah buku dalam waktu sepekan. Tetapi beliau terlebih dahulu ingin melihat seberapa besar animo peserta untuk tandem bersama beliau.
Secepat kilat, list tersebut sudah mencapai angka dua puluh. Nah, pada saat itulah Prof Eko memberikan jurus jitu menulis bersama beliau.
1. Nonton channel YouTube Prof Eko (Ekoji Channel) dan jangan lupa subscribe! Peserta diminta menelusuri video-video yang ada di dalamnya, lalu menentukan tema yang paling menarik.
2. Jika sudah menemukan judul, konsultasikan ke Bu Aam. Cari tahu apakah judul tersebut sudah ada yang memilihnya atau belum.
3. Setelah memastikan bahwa judul tersebut belum bertuan, maka nonton kembali video terkait untuk mendapatkan poin-poin penting yang akan dibahas.
4. Buatlah TOC (Table of Content) atau daftar isi yang memuat enam bagian yakni 5W1H: what, when, where, who, why, how.
Prof Eko mengatakan bahwa peserta gelombang 18 ini merupakan kelompok keempat yang akan tandem bersama beliau. Kelompok ini diberi nama May-in-Love. Naskah buku kami nantinya akan diterbitkan oleh penerbit mayor. Artinya, ini tidak berbayar alias gratis loh, pemirsa! Saya menjadi gregetan dibuatnya.
Semangat saya kini meluap-luap dan semakin membara. Ini ditandai dengan gaya duduk saya yang tidak tenang dan kedua kaki saya pun menjadi dingin. Dalam waktu beberapa menit saja, saya sudah berkali-kali mengubah posisi duduk.
Prof Eko lalu mengarahkan kami untuk menelusuri trend topik atau tema melalui link https://youtu.be/ndKOSlhxqc8. Kami diminta menginput tema yang rencananya akan kami tulis pada fitur penelusuran di link tersebut. Dari situ dapat diketahui trend dari tema tersebut di pasaran. Jika grafiknya mengarah pada peningkatan di bagian kanan berarti tema tersebut sedang diminati oleh banyak orang. Sebaliknya, jika di ujung kanan terlihat grafiknya menurun, maka sebaiknya penulis tidak memilih tema tersebut.
Seterusnya, Bu Aam diminta untuk membuat grup WA khusus bagi peserta kelompok 4 yang akan menulis bersama Prof. Eko. Saya belum sempat bergabung, tetapi sudah saya bintangi, kok. Ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta dan semuanya diberi jawaban yang memuaskan. Prof Eko memang seorang motivator ulung, pemirsa!
Di akhir perkuliahan beliau menyampaikan bahwa ada pepatah lama yang berbunyi "ala bisa karena biasa, tak kenal maka tak sayang". Begitulah keadaan seseorang terhadap dunia kepenulisan. Jika dia belum mengenal dunia tulis-menulis, maka dia tidak akan terjun di dalamnya dan begitupula sebaliknya.
Semua chat dari Prof Eko segera saya tandai dengan sebuah bintang. Saya tidak mampu memilih dan memilah chat mana yang akan saya bahas dalam resume ini sebab semua kalimat yang beliau tuliskan adalah hal yang sangat penting bagi saya. Terima kasih, Prof! Semoga saya bisa mewujudkan impian saya untuk mewariskan kebaikan bagi generasi penerus bangsa. Aamiin...
Waktu pertemuan: Kamis 06 Mei 2021
Resume ke: 14
Tema: Program Menulis Buku Mayor Ekoji Akademi
Narasumber: Prof. Richardus Eko Indrajit
Gelombang: 18
Mantap resumenya bu sekretarisππ aku syukaa.
BalasHapusTerima kasih, Bu ketua! Saya terinspirasi pada Bu May loh.
HapusPokok nya keren resume nya bunda. Luar biasa sekali.
BalasHapusAlhamdulillaah. Tulisan Bu Okmi juga keren.
HapusHebat bunπππΉ
BalasHapusAlhamdulillaah. Terima kasih sudah mampir, Bu.
HapusMantap resumenya..
BalasHapusTerima kasih Bu. Alhamdulillaah...
Hapussiip bunda..cakeep..sukaa..ππ
BalasHapusAlhamdulillaah kalo Bu Weni suka. Saya juga senang berkunjung di blog Bu Weni.
HapusMantap tenan iki..ππππ
BalasHapusInnalhamdalillaah. Bahasa Jawanya 'terima kasih' apa yah, pak?
HapusBunda hebat sekali ππ
BalasHapusAlhamdulillaah! Terima kasih sudah mampir, Bu Ncus.
BalasHapusTerima kasih
BalasHapusSelalu kereennn ... πππ
BalasHapusCepat pula πππ