Dari flyer yang beredar, dijadwalkan bahwa malam ini kami akan menerima materi tentang langkah menyusun buku. Bu Rita Wati selaku moderator akan mendampingi narasumber dalam memaparkan materinya. Narasumber yang akan berbagi ilmu dan pengalaman ke seluruh peserta bernama pak Yulius Roma Patandean, S. Pd.
Selanjutnya Bu Rita mengambil alih kegiatan dan langsung membuka acara. Beliau mengingatkan kembali aturan selama perkuliahan berlangsung. Beliau juga mengajak seluruh peserta untuk memulai kegiatan ini dengan melafadzkan kalimat Basmalah bagi peserta yang beragam Islam dan berdoa sesuai keyakinan masing-masing bagi umat non-muslim.
Bu Rita memberikan informasi bahwa narasumber malam ini sedang dalam perjalanan ke kampungnya di Tana Toraja. Beliau meminta kami semua untuk mendoakan pak Yulius agar selamat dalam perjalanan sampai tiba di rumahnya. Dengan demikian pak Yulius atau biasa juga disapa dengan nama Pak Roma bisa segera bergabung di kegiatan malam ini. Aamiin...
Meskipun demikian, Bu Rita menjelaskan bahwa materi pak Roma sudah dititipkan ke moderator. Jadi, kami selaku peserta tetap bisa menerima materi walaupun narasumbernya belum bergabung di WAG. Alhamdulillaah yah, pemirsa!
Sebelum Bu Rita membagikan materi, beliau mengirim link tentang biodata narasumber. Informasi mengenai pak Roma bisa dibaca di link https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html atau melalui channel YouTube beliau di https://www.youtube.com/RomaPatandean/
Pak Roma adalah seorang guru muda penuh bakat dan prestasi loh, pemirsa! Beliau kelahiran Tana Toraja pada tanggal 06 Juli 1984. Kami berasal dari propinsi yang sama yakni Propinsi Sulawesi Selatan. Meskipun saya tidak kenal beliau, tetapi saya jadi bangga dibuatnya!
Pak Roma adalah seorang guru Bahasa Inggris dan sudah berkali-kali pindah tugas dinas di kabupaten Tator (singkatan dari Tana Toraja). Saat ini beliau merupakan salah satu guru di SMAN 5 Tana Toraja. Selain sebagai guru, beliau juga terdaftar sebagai seorang dosen loh, pemirsa! Kereen..., kereen...!
Menurut pak Roma, setiap penulis pasti memiliki naskah yang telah ditulisnya. Tema yang diangkat tentunya bermacam-macam sesuai dengan passion dan minat penulis itu sendiri. Beliau menyatakan bahwa impian setiap penulis untuk menerbitkan buku solo ber-ISBN dapat terwujud jika penulis tersebut memulai langkah pertama dalam menyusun buku.
Ada delapan langkah mudah menyusun buku berdasarkan pengalaman pak Roma.
1. Miliki keyakinan yang kuat bahwa naskah yang telah ditulis merupakan naskah yang paling unik diantara semua buku yang telah diterbitkan.
2. Baca ulang urutan judul bab dan sub-bab yang ada dalam TOC (Table of Content).
3. Pastikan pengaturan kertasnya sudah tepat (ukuran A5) dan jumlah halaman sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jumlah halaman isi buku paling sedikit 75 halaman.
4. Upayakan membuat buku solo dan usahakan agar ada kata pengantar dari orang lain di buku tersebut.
5. Tambahkan prakata sebagai penulis di bagian awal buku.
6. Cantumkan sumber gambar yang digunakan dan ada dalam buku yang hendak diterbitkan.
7. Lakukan proses editing dan finalisasi.
8. Baca ulang naskahnya agar dapat dipastikan bahwa tidak ada lagi yang kesalahan serta urutan atau anatomi buku sudah sesuai.
Berikutnya, pak Roma juga membagikan beberapa link yang dapat membantu penulis pemula seperti saya dalam menyusun buku. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penulis pemula seperti saya dalam menyusun buku.
1. Cara membuat judul, judul bab, dan sub-bab dalam buku secara otomatis
https://youtu.be/jXPr59aWJSc
2. Cara membuat indeks dalam naskah berbentuk buku
https://youtu.be/mS8bfNZT-rA
3. Cara membuat nomor halaman yang berbeda dalam satu file tulisan
https://youtu.be/OSjo5i9TgQE
4. Cara membuat daftar isi, kutipan, indeks, dan daftar pustaka secara otomatis
https://youtu.be/eePQwyHAcjw
Selang beberapa menit kemudian, Bu Rita mengabarkan bahwa pak Roma telah sampai di rumahnya. Alhamdulillaah! Beliau segera bergabung di WAG dan memberikan penguatan-penguatan di sesi tanya jawab. Saya segera mengirim pertanyaan dan tentu saja saya tidak lupa memperkenalkan diri saya ke beliau. Terus terang, saya senang sekali bisa menerima materi yang sangat bermanfaat dalam menulis buku.
Kali ini saya mengajukan pertanyaan teknis ke narasumber terkait penomoran halaman buku. Saya pernah belajar memberi nomor halaman secara otomatis melalui YouTube. Saya juga pernah mempraktekkannya secara otodidak tetapi saya menemukan beberapa kendala. Semoga pak Roma bisa memberikan solusi dari kendala yang pernah saya hadapi.
Pada pertemuan ketujuh belas ini saya merupakan penanya kedua. Sebelumnya, ada pak Syaechu Nasaruddin dari Bojonegoro yang mengajukan pertanyaan. Tak lama setelah Bu Rita meneruskan pertanyaan saya ke WAG, pak Roma pun memberikan jawabannya.
Pertanyaan pertama saya, "bagaimana mengatur nomor halaman jika sudah telanjur menggunakan penomoran manual?" Lalu dijawab oleh pak Roma bahwa caranya sangat mudah. Penomoran manual biasanya ditempatkan dalam kotak-kotak. Jika ingin memberi nomor halaman secara otomatis, maka penomoran dalam kotak-kotak tersebut langsung dihapus saja. Setelah itu, barulah dimulai dengan langkah praktis memberi nomor halaman otomatis seperti yang dijelaskan dalam kanal YouTube pak Roma.
Pertanyaan yang kedua, "Apa solusinya kalau ternyata ada bagian yang ketinggalan dan belum diatur sectionnya, padahal bagian yang lain sudah fix?" Pak Roma menjelaskan bahwa penulis langsung saja mengatur bagian yang belum disetting sebab itu tidak akan mempengaruhi bagian lain yang sudah teratur. Jadi, diatur ulang lagi melalui page layout. Beliau juga mengingatkan agar mengklik fitur 'non aktifkan LINK TO PREVIOUS' sehingga section sebelumnya tidak mempengaruhi section berikutnya.
Alhamdulillaah, akhirnya kendala saya selama ini bisa teratasi. Sebagai penguatan, pak Roma juga menyampaikan bahwa naskah yang biasa-biasa saja akan tampak lebih elegan jika ditulis dan disusun dengan rapi. Selain itu, naskah yang tersusun rapi juga mampu membuat pihak penerbit 'jatuh cinta'. Kalau sudah cinta, penerbit tentu akan segera meminang dan menerbitkan naskah kita. Tentu ini yang menjadi impian para penulis.Terima kasih atas penjelasannya, pak Roma!
Sebagai tambahan, pak Roma juga memberikan tips bagi peserta mengenai tema tulisan. Menurutnya, jika ada beberapa tema yang telah ditulis dan ternyata tidak ada kaitannya dengan tema yang lain, maka tulisan tersebut boleh dikumpulkan menjadi satu buku. Kumpulan tema yang berbeda itu bisa dijadikan naskah buku berbentuk BUNGA RAMPAI. Simpel toh, pemirsa?
Sebagai closing statement, pak Roma menuturkan bahwa menyusun naskah buku adalah momen menikmati tulisan. Jadi, nikmatilah tahap demi tahap menyatukan naskah-naskah buku kita. Tetap semangat duhai, diri ini!!!
Waktu kegiatan: Senin, 24 Mei 2021
Resume ke: 17
Tema: Langkah Menyusun Buku
Narasumber: Yulius Roma Patandean, S. Pd.
Gelombang: 18
Terima kasih
BalasHapusTerima kasih kembali, Omjay. Semoga Omjay segera sehat dari sakit radang tenggorokan yah. Aamiin...
HapusResume yang sangat detail sekretarisku😘😘 keep writing.
BalasHapusPertanyaan yang di ajukan sangat bagus, dan sepertinya mewakili pertanyaan semua peserta😀
BalasHapusTerima kasih, Bu ketuaku yang baik hati. Semoga sehat selalu yah Bu!
BalasHapusBahasa yang indah dan mudah dipahami, ini yang saya belum kuasai...
BalasHapusAlhamdulillaah, kita sama-sama belajar pak.
BalasHapusSemangat terus Bu Sekertarisss...
BalasHapusTerima kasih, Bu motivatorku!
HapusBu sekret...emang sll Keren👍🏻♥
BalasHapusAlhamdulillaah, saya masih belajar Bu.
HapusKeren, seperti membaca sebuah kisah
BalasHapusAlhamdulillaah... Tosan Bu Hermi juga keren loh.
HapusEnak ditelan, meski agak lumayan panjang.
BalasHapusIyya pak, memang lumayan panjang. Terima kasih sudah berkunjung.
BalasHapus